Minggu, 25 Januari 2015

Allah Dengan Semua KeajaibanNya

Kali ini saya menulis atas dasar pengalaman saya sendiri, beberapa waktu lalu, bukan beberapa dalam artian yang sebentar, tapi beberapa waktu tahun dan masa atau apalah itu, intinya ini lama.
Saya dan keluarga saya benar benar dalam situasi yang terhimpit, boleh dibilang kita dalam keadaan ekonomi yang sangat sulit.
Keluarga saya bukan dari keluarga kaya raya tetapi boleh dibilang usaha orang tua itu bisa mencukupi kebutuhan hidup kami.
Tetapi di tengah tengah pengharapan kami akan usaha keluarga yang bisa bertambah besar dan besar, justru yang kami dapatkan bukanlah seperti itu.
Usaha yang dirintis dari nol oleh kedua orang tua justru malah bangkrut, banyak aset yang terjual dan hutang bank yang membelit.
Beberapa tahun kemudian ayah pun meninggal, kehidupan keluarga kami semakin tak jelas.
Ibu yang menghidupi kami dari uang pensiun yang beliau terima.
Dengan kegigihannya, beliau mampu menyekolahkanku dan kakak hingga jenjang s1.
Tetapi saat kami lulus sebagai sarjana kami tak juga bisa membahagiakannya, Ibu meninggal di 4 Januari 2014.
Tetapi satu pesan beliau yang tetap akan saya ingat, jangan tinggalkan sholat nak... sepelik apapun masalahmu tetaplah percaya pada Allah.
Setelah beliau meninggal rasanya hidup tak ada lagi pegangan kokoh, semua harus dijalani sendiri.
Hutang bank pun masih tetap berjalan, pokok dan bunganya hampir tak bisa dibayangkan jumlahnya.
Yang semula pinjaman hanya 200juta membengkak menjadi 550juta, Masyaallah... uang darimana bisa melunasi itu semua.
Tahun berganti tahun masih mengharap sebuah keajaiban Allah, sekiranya ada sebuah rejeki banyak dan barokah untuk menutup itu semua.
Tetapi janji Allah itu nyata, siapa yang mau memohon padaku maka akan kukabulkan semuanya tepat pada waktunya.
Saya beragama Islam jadi saya memohonnya dengan sholat, jujur saja saya bukan orang Islam yang benar benar menguasai ilmu agama saya sendiri, saya butuh banyak belajar, dan saya akui itu.
Namun saya yakin bahwa Allah akan mendengar semua keluhan saya jika saya benar benar memohon dengan sangat.
Terus terang saja dikejar deep collector bank itu membuat kondisi tak nyaman.
Namun itu semua tak menyurutkan niat untuk tetap minta kepada Allah, jujur lagi ya... untuk berdoa saja saya bingung, akhirnya saya browsing di internet doa dibebaskan hutang dan itu ada, setelah sholat saya wajibkan membaca "Allahumma inni audzubika minal hammi wal hazan,wa audzubika minal ajzi wal kasali, wa audzubika minal jubni wal bukhli, wa audzubika min ghalabatid dayni wa qahrir rijaal" 3kali, yaa rahman yaa rahim, yaa fattaah yaa razzaq dan sholawat (100kali).
Ya memang tak secepat kilat langsung dikabulkan oleh Allah tetapi kalo rutin, Allah akan membantumu bahkan melebihi yang engkau harapkan.
Penantian dan sabar yang lama membuahkan hasil, pihak bank memberi keringanan untuk membayar hanya 240juta saja, aset yang semula dijaminkan pun tak harus terjual semuanya untuk menutup hutang bank keluarga kami, Alhamdulillah yang tak terkira, sebagian harta tinggalan orang tua juga masih tersisa dan bisa kita kelola untuk kehidupan kami seterusnya.

Allah terima kasih

Rabu, 14 Januari 2015

Allah, bolehkah aku menikah

Allah... aku hanya ingin bercerita padamu tentang isi hatiku.
Tahun ini sudah tahun 2015, dan usiaku pun sudah hampir 29 tahun, dan aku rasa itu usia yang pantas untuk berumah tangga.
Yang aku tahu Engkau akan selalu memberi yang terbaik untuk hambaMu, bahkan di semua ayatMu jelas sekali menjelaskan tentang itu semua, jodoh rejeki dan bahkan hidup sekalipun adalah milikMu semata.
Allah... tak kah Kau lihat aku sendirian?
Aku ingin punya keluarga ya Allah, ingin kurasakan bagaimana repotnya mengurus suami, dari memasak, menyiapkan makannya,  menyiapkan kebutuhannya bahkan aku ingin merasakan melayaninya saat di ranjang.
Saat setelah menikah, kemudian si datang bulanku tak lagi datang, dan di awal pagi aku bangun dengan memegang sebuah kertas kecil warna putih, dan aku rasa aku membelinya semalam di apotek dekat rumah, kemasannya bertuliskan "testpack", dag dig dug pastinya, surprise... saat kulihat di kertas itu muncul 2garis merah, Allah... I wanna have a baby.
Kemudian aku akan diajak oleh suamiku pergi ke dokter kandungan dan memeriksa kandunganku, dan pastinya yang aku ingin dengar dari mulut sang dokter "Selamat, anda telah menjadi ibu dan ayah".
Allah... aku ingin menikah, tak pantaskah aku menikah?
Allah... pantaskanlah aku untuk menikah, cukupkanlah kekuranganku, pertemukanlah aku dengan jodoh dunia akhiratku, perkaya diriku dengan agamamu agar tak ada cela di setiap rongga tubuhku.
Bolehkah aku menikah ya  Allah?
Ingin segera kusempurnakan setengah dien Mu.
Beritahu aku dimana sisi yang harus kuperbaiki ya Allah....
Sedang Engkau siapkan kah orang itu untukku?
Allah.... aku ingin menikah

Kamis, 06 November 2014

Selamat Berpulang Mama


Hari itu masih teringat benar dalam benakku, ya hari Jum'at, hari yang sama saat saya menulis ini.
4 Januari 2013, tanpa pernah terpikir aku ditinggal seseorang yang sangat berharga dalam hidupku, sosok yang selalu menemaniku di setiap perjalanan hidupku, dia yang selalu memarahiku jika aku salah tapi itu semua karena kasih sayangnya yang terlalu besar padaku.
Berat melepasmu pergi Mama, hari hari selanjutnya tanpamu seperti hampa, tak ada omelanmu lagi, tak ada lagi saat bermanja manja denganmu lagi, semuanya serasa hampa.
Aku selalu merindumu Mama, masih ingat betul saat dimana kau mengomel karena aku yang tak mendengarmu untuk pergi sholat, dan aku merindukan semuanya Mama.
Yang aku rasa sekarang, aku hanyalah sosok yang akan berjalan sendiri menghadapi semuanya, tanpa Mama hidup ini kosong, tapi semangat mu masih akan selalu ada Mama.
Mama, bagaimanapun aku harus belajar mengikhlaskan engkau pergi, ini jalan terbaik untukmu Mama, akan selalu ada doa untukmu Mama, bahagialah di tempat Allah Mama.

Minggu, 22 Januari 2012

Toxoplasma Tak Selalu dari Kucing


Banyak wanita — baik sedang hamil atau tidak — menghindari kucing karena khawatir terkena penyakit toxoplasmosis. Tetapi, adakah fakta-fakta yang mendukung anggapan yang sering keliru itu?

Sebuah survei tak resmi yang dilakukan terhadap sejumlah penduduk di Jakarta mengungkapkan, sebagian besar mereka hanya memiliki pengetahuan terbatas tentang fakta yang benar tentang parasit, toxoplasma dan penyakit toxoplasmosis yang diakibatkan oleh parasit itu.

Semua peserta survei mengatakan, mereka akrab dengan nama penyakit tersebut dan penyakit itu bisa berbahaya bagi bayi-bayi yang belum lahir. Namun, tak seorangpun tahu bagaimana penyakit itu ditularkan kepada manusia, atau bahwa daging merupakan sumber lain dari infeksi ini. Beberapa peserta survei mengatakan, mereka yakin jika memegang atau memelihara seekor kucing, mereka bisa tertular penyakit itu.

“Banyak orang berfikir bahkan dengan hanya menyentuh seekor kucing saja, mereka bisa tertular penyakit tersebut,” kata dr. Siti Zaenab, dokter hewan yang membuka praktek bersama suaminya, dr. Gunadi Setiadarma, di kawasan Jakarta Selatan.

“Mereka tidak berpengetahuan luas. Para wanita yang berencana menikah, datang ke tempat praktek kami khusus untuk menanyakan bagaimana mereka bisa tertular dan apakah aman untuk memelihara seekor kucing,” katanya. Menurut Siti Zaenab, ia hanya menemukan sedikit kasus toxoplasma pada kucing. Lalu, dimanakah tepatnya parasit itu berada dan seberapa mudah orang untuk tertular toxoplasma ?

Toxoplasma terdapat dalam kotoran sejumlah kucing dan daging sapi yang dimasak kurang matang. Masuknya spora-spora dari sumber-sumber tersebut ke dalam mulut anda, bisa mengarah kepada ketularan parasit tersebut. Kucing-kucing bisa terkena parasit itu karena menangkap tikus atau binatang liar lainnya. Tetapi, sulit untuk mendeteksi apakah kucing anda memiliki parasit itu, karena hewan-hewan ini jarang memperlihatkan efek-efek yang jelas pada minggu-minggu pertama penularan. Namun demikian, spora-spora bisa memancar ke dalam kotoran-kotoran kucing. Dalam sebuah kotak kotoran kucing, diperlukan waktu satu sampai lima hari sebelum spora-spora itu berkembang. Oleh karena Siti menyarankan agar kotak kotoran kucing dibersihkan setiap hari untuk mengurangi resiko tertular penyakit tersebut.

Di Amerika Serikat, menurut dr. Susan Hall dari Perkumpulan Dokter Hewan bagi Hak-hak Binatang, sebagian besar kasus penyakit itu pada manusia terjadi karena makan daging tidak matang, terkontaminasi hewan atau makan sayuran yang tidak dicuci. “Hasil-hasil penelitian menunjukkan tidak ada korelasi antara insiden toxoplasmosis dengan kepemilikan kucing,” katanya. “Tidak adil menyalahkan kucing, karena kucing dikenal sebagai “tuan rumah” yang baik.” Menurut Hall, bahkan di AS para dokter masih mengatakan kepada para wanita hamil untuk membuang kucing mereka.

Antibodi

Sedangkan menurut dr. Gunadi, wanita yang memiliki seekor kucing beberapa waktu sebelum hamil mungkin akan membangun resistensi terhadap penyakit itu melalui kedekatannya dengan kucing yang mengarah pada tumbuhnya antibodi. “Namun, jika seorang wanita sedang hamil baru memelihara seekor kucing, dia mungkin berada pada resiko tinggi,” katanya.

Para dokter menganjurkan kaum wanita untuk mengenakan sarung tangan saat memegang daging mentah, kotak kotoran kucing atau ketika berkebun. Segeralah mencuci tangan setelah itu. Sebagai suatu tindakan pencegahan, kaum wanita sebaiknya meminta dokter kandungan untuk mengambil contoh darah guna melihat apakah sudah memiliki antibodi untuk toxoplasma. Laboratorium menawarkan dua macam tes toxoplasma untuk IgG dan IgM. Tes IgG memeriksa apakah seseorang telah terkena penyakit itu di masa lalu. Sedangkan IgM mengecek apakah sekarang ada infeksi aktif dalam tubuh atau tidak.

sumber: Kompas: 22 Juni 2000